Selasa, 02 Agustus 2011

Amalan - amalan di Bulan Ramdhan

Wahai manusia! Sesungguhnya telah datang kepada kalian bulan Allah dengan membawa berkah, rahmat, dan maghfirah. Bulan yang paling mulia di sisi Allah. Hari-harinya adalah hari yang paling utama. Malam-malamnya adalah malam yang utama. Jam demi jamnya adalah jam yang paling utama. Inilah bulan ketika

kamu diundang menjadi tetamu Allah dan dimuliakan oleh-Nya. Di bulan ini nafas-nafasmu menjadi tasbih, tidurmu merupakan ibadah, amal-amalmu diterima, dan doa-doamu diijabah/dikabulkan. Bermohonlah kepada Allah Rabbmu dengan niat yang tulus dan hati yang suci agar Allah membimbingmu untuk melakukan shiyam (Puasa) dan membaca kitab-Nya (Al-Quraan).

Kalimat-kalimat di atas merupakan sebagian khutbah Nabi SAW tentang keutamaan bulan Ramadhan. Itulah mengapa bulan Ramadhan merupakan saat yang selalu ditunggu-ditunggu dan diharapkan kedatangannya oleh orang-orang yang beriman. Namun sayangnya, meskipun kebanyakan orang telah mengetahui tentang

keutamaan bulan Ramadhan ini, kebanyakan orang tidaklah memperoleh apa-apa dari saat bulan yang tak ternilai ini sebagaimana sabda Rasulullah SAW:



"Banyak sekali orang yang berpuasa, tetapi tidak mendapatkan apa-apa kecuali lapar dan dahaga. Semoga kita tidak termasuk orang-orang yang merugi, yang tidak memperoleh apapun dari bulan yang penuh rahmat ini".


Untuk itulah,kami paparkan risalah ini dengan tema Menggapai/Menuju Kesempurnaan Ibadah Bulan Suci Ramadhan ini, Inshallah...Semoga usaha kita meningkatkan mutu diri telah kita usahakan dengan meningkatkan iman di dalam diri untuk kemudian dapat menampakkan bukti perilaku taqwa dengan cara berpuasa Ramadhan. Taqwa yang oleh Allah SWT dicanangkan sebagai sasaran utama puasa itu kini seharusnya telah kita capai setelah mengikuti berbagai macam kegiatan di bulan Ramadhan. Kegiatan-kegiatan di bulan Ramadhan disebutkan Allah dengan peluang balasan ganjaran yang berlipat ganda sedemikian rupa yang seharusnyalah membuat kita cenderung untuk melakukan kegiatan-kegiatan itu, baik yan berupa ibadah khusus maupun sosialnya dengan sepenuh kesadaran perserahan hati (tawakkal) sejalan dengan tebalnya iman kita.

Banyak dari kita yang dalam mengejar besarnya nilai amalan di bulan Ramadhan itu sampai-sampai menjadikan kita ibarat pedagang, yang selalu membayangkan betapa besarnya keuntungan langsung dan segera dari Allah, setiap kali kita melakukan berbagai macam kegiatan menyemarakkan bulan ramadhan. Sifat ingin segera melihat hasil itu menjadikan kita sepertinya tidak bereaksi ketika diminta untuk memperbanyak amal baik dalam bentuk amar ma'ruf nahi munkar (memerintahkan perbuatan baik dan mencegah kemungkaran), karena banyak dari kegiatan ini tidak segera menampakmpak hasilnya. Padahal Rasulullah SAW sudah juga menggambarkan nilai pahala amar maruf nahi munkar dengan sabdanya:

"Amalan-amal baik itu jika pahalanya dibandingkan dengan amalan jihad fi sabilillah adalah seibarat setetes air liur terhadap lautan luas. Dan semua amal baik maupun semua amal jihad di jalan Allah jika seluruhnya itu dibandingkan dengan kegiatan amar maruf dan nahyu anil munkar adalah hanya seibarat setetes air liur di lautan luas".

Begitulah maka walaupun amar maruf itu demikian luas macamnya dan mudahnya dalam pelaksanaannya nyatanya banyak dilupakan orang. Padahal sesuai dengan uraian Prof. HAMKA dalam tafsir al-Azhar dijelaskan bahwa segala bentuk kegiatan yang dinilai baik oleh orang awam pada umumnya adalah tergolong perbuatan maruf. Jadi misalnya perbuatan yang hanya sekedar membantu seorang anak sekolah menyeberang jalan itu sudah tergolong perbuatan maruf. Semua perbuatan yang bernilai positif walau terkesan kecil harus banyak kita lakukan, walaupun hasilnya tidak segera nampak ataupun tidak sempat kita nikmati karena keterbatasan umur kita!......Wassalam..... 
sumber: http://www.generasifajar.co.tv/2011/07/amalan-amalan-bulan-ramadhan.html

Tips Agar Tidak Ditipu Ketika Berbelanja Online

Di masa sekarang, efektivitas usaha dan keefisienan waktu merupakan gaya hidup yang menjadi tuntutan. Pemanfaatan waktu yang pendek dan penggunaan barang berbiaya minimal, tetapi berproduktivitas tinggi sudah menjadi keharusan agar kita tidak terlindas oleh efek peradaban. Maka, musuh besar dari gaya hidup ini adalah antri di mall, kemacetan di jalan raya, dan biaya transportasi ke pusat belanja. Banyak waktu terbuang ketika kita harus berjalan-jalan memilih produk satu dan produk yang lain, belum lagi antrian yang membosankan kalau tempat belanja sedang ramai. Ditambah, kita juga harus mengeluarkan ongkos pergi-pulang.

Untuk mengatasi hal di atas, berbelanja secara online menjadi pilihan. Cara belanja online ini sudah diterapkan di negara-negara maju lebih dari sepuluh tahun yang lalu. Sistem belanja seperti ini belum familiar di tengah-tengah masyarakat Indonesia, meskipun semakin lama semakin berkembang, seiring dengan semakin mudahnya akses internet.
 
Nah, bagi pembaca yang baru mengenal sistem jual beli online, ada beberapa tips yang perlu Anda perhatikan, agar transaksi Anda aman. Aman dari para "bajul" online.

1. Ingat: Pembeli Punya Hak Khiyar (Komplain)
 
Sebagai seorang muslim, Anda harus sadar bahwa pembeli memiliki hak khiyar dalam jual beli. Pastikan memilih online shop (toko online) yang websitenya berbayar, bukan gratisan. Website yang berbayar menunjukkan pemiliknya serius dalam mengelola. Hendaknya menjauh dari iklan-iklan online yang tidak diserati tanpa alamat dan identitas yang jelas. Online shop muslim yang dikerjakan dengan professional dan beridentitas jelas, akan terpacu untuk menjaga hak-hak konsumen, seperti hak khiyar.

2.
Pastikan Pemilik Toko Online Bukan “Bajul”
 
Manfaatkan search engine seperti google untuk mengecek nama pemilik toko online, sekaligus nama pemilik rekening. Pemilik toko online sejati tidak akan menutup-nutupi identitas asli dan alamat asli dirinya. Kalau perlu, Anda tanyakan pula nomor HP-nya. Kalau ada yang meragukan, tinggalkan saja website toko online ini.


3. Telitilah Kebijakan atau Ketentuan Toko
 
Teliti dengan seksama kebijakan online shop yang Anda akan bertransaksi di sana. Jangan sampai ada kebijakan yang merugikan Anda.

4. Pantau Terus Keberadaan Barang
 
Jangan lupa tanyakan nomor resi barang yang dikirimkan via pos/jasa pengiriman/travel. Pastikan bahwa ada cabang jasa pengiriman/travel di kota Anda. Dengan nomor resi ini, Anda bisamengecek keberadaan barang dengan menelepon kantor cabang atau mengecek online di situs jasa pengiriman/ travel tersebut.
5. Bandingkan dengan Harga Pasaran
 
Bandingkan harga barang di toko online yang Anda tuju, dengan harga pasar. Berhati-hatilah karena harga yang dijual dengan sangat miring bisa menjadi trik penipu online untuk mengelabui Anda.
 
6. Jangan Dibuang / Delete
 
Simpan setiap bukti kontak Anda dengan pemilik toko online, mulai dari bukti transaksi, keterangan deskripsi produk dan harga, kuitansi digital, serta salinan e-mail antara Anda dan pemilik toko online. Langkah ini untuk mengantisipasi kecurangan atau kelupaan dari salah satu pihak. Dengan adanya bukti-bukti yang disimpan, Anda memiliki posisi tawar yang tinggi apabila digugat. Bahkan, Anda justru bisa menggugat balik.