Sabtu, 30 Juli 2011

Natural Pesticide

 
Jika tanaman kita ada yang terserang hama yang dapat merusak tanaman yang kita tanam, maka sebaiknya kita segera melakukan penanganan yang cepat, tepat, aman, efektif dan efisien. Cara yang paling mudah adalah beli pestisida kimia di toko untuk digunakan di lahan kita. Akan tetapi alangkah baik dan bijak jika kita menggunakan yang alami, karena di samping murah, juga tidak merusak lingkungan serta kesehatan manusia.
 
Cara membuat pestisida / insektisida organik alami untuk mengatasi/mengusir hama, kutu dan ulat perusak tanaman pertanian/perkebunan secara umum :
 
a. Bahan-bahan yang dibutuhkan :
  1. Bawang putih, cabe rawit, pandan, kemangi, tembakau, kunyit, kenikir : masing-masing 100 gram. 
  2. Gula pasir : 2 sendok makan.
  3. Air suling destilasi / aqua destilata : 1 liter.
  4. Dekomposer BSA (mikro organisme pengurai) : 2 cc. 
  5. Botol kaca steril besar : 2 buah
b. Tahap-tahap pembuatan :
  1. Cabe rawit, bawang putih, pandan, kemangi, tembakau, kunyit, kenikir dan air destilasi diblender hingga bercampur rata. 
  2. Masukkan ke dalam botol yang telah disteril bebas kuman.
  3. Masukkan gula dan decomposer BSA, tutup lalu biarkan satu minggu untuk proses fermentasi. 
  4. Buka dan saring dari ampas-ampas yang ada dan simpan di tempat yang tertutup
c. Cara pemakaian/penggunaan cairan pestisida organik :
  1. Campur 60 cc cairan pestisida/insektisida organik yang telah dibuat dengan 1 liter air biasa. Bisa juga buat takaran sendiri sesuai perbandingan tadi. 
  2. Semprot pada batang dan daun tanaman yang terserang hama dan ulat satu minggu sekali. Habiskan semua karena tidak bisa disimpan.

Knalpot Ramah Lingkungan

Kita semua tentunya kesal dengan asap pekat knalpot yang keluar dari kendaraan bermotor setiap hari. Selain membuat polusi udara dan lingkungan, tentunya gas buang yang dikeluarkan knalpot mengandung gas karbon yang berbahaya bagi kesehatan. Salah satu pemanfaatan di bidang teknologi yaitu dengan  menciptakan sebuah terobosan baru di bidang pembaharuan lingkungan yakni Katalistik Konverter Sederhana, Knalpot Ramah Lingkungan.  
 
Cara pertama tidak berbeda dengan desain knalpot pada umumnya, hanya saja pada knalpot standar tersebut dipasangkan batu–batu zeolit sebagai penyaring asap dan gas karbon. Batu zeolit mudah didapat di toko–toko aquarium yang berfungsi untuk mengurangi emisi dan karbon berbahaya. Batu zeolit ini mampu  menarik dan menyaring gas karbon, ditaruh sebagai penyaring dan dipasangkan di dalam kipas yang sengaja dipasang pada knalpot. Mungkin dapat dibantu di bengkel untuk pemasangannya karena harus di las.Batu zeolit adalah batuan asam yang berbutir halus, berpori, serta berstruktur tiga dimensi. Hasilnya, mampu mengurangi karbon hingga 50 %  lebih dengan diukur menggunakan media kertas sebelum dan sesudah pakai zeolit nampak perbedaannya. Setelah disaring pakai zeolit kehitamannya jauh berkurang.

Cara kedua membuat knalpot modifikasi yang ramah lingkungan yaitu dengan menurunkan kadar emisi karbondioksida (CO2)  sampai 96 % , sedangkan Hidrokarbonnya (CH) 94 % . Keistimewaan pembuatan knalpot itu berhasil menaikkan power dan  menghemat bahan bakar . Ini berbeda dengan sekelumit orang yang memodifikasi knalpot standarnya untuk tracker. Yang harus dipersiapkan adalah  memasang Catalytic Converter pengubah 2CO(g) + 2HNO (g) 2CO2 (g) + N2 (g) . Catalytic Converter dinilai lebih murah dan dapat di temukan di berbagai alat perlengkapan motor, misalnya  serat tembaga, serat kuningan, kuningan lapis chrome, tembaga lapis chrome dan  tembaga berlapis mangan. Kesemua logam tersebut merupakan logam alternatif  yang bisa membentuk catalytic converter. kalau kita ingin mengatasi polusi udara dengan cara yang mudah dan murah .
 
 
Tidak hanya catalytic converter saja. Untuk membuatnya kita harus membongkar knalpot standar untuk mengetahui isi dan komponennya . Kemudian knalpot itu dimutilasi menjadi empat atau beberapa bagian agar bisa dibongkar-pasang kalau rusak dan tak perlu mengganti knalpot kalau rusak disalah satu bagian . Lantas ditiap bagian knalpot tadi diberi catalytic converter . Tentu saja setelah pakai catalytiuc converter harus pakai pertamax . Karena timbel dapat merusak komponen tersebut . Kalau males beli Pertamax bisa juga pakai premium yang iso-oktananya dinaikkan dengan zat aditif methyl tertiery buthyl ester(MTBE).

Biografi Jendral Sudirman

Jendral Besar Soedirman (Ejaan Soewandi: Sudirman) (lahir di Bodas Karangjati, Rembang, Purbalingga, 24 Januari 1916. enderal Sudirman merupakan salah satu tokoh besar di antara sedikit orang lainnya yang pernah dilahirkan oleh suatu revolusi. Saat usianya masih 31 tahun ia sudah menjadi seorang jenderal. Meski menderita sakit paru-paru yang parah, ia tetap bergerilya melawan Belanda. Ia berlatarbelakang seorang guru HIS Muhammadiyah di Cilacap dan giat di kepanduan Hizbul Wathan


Ketika pendudukan Jepang, ia masuk tentara Pembela Tanah Air (Peta) di Bogor yang begitu tamat pendidikan, langsung menjadi Komandan Batalyon di Kroya. Menjadi Panglima Divisi V/Banyumas sesudah TKR terbentuk, dan akhirnya terpilih menjadi Panglima Angkatan Perang Republik Indonesia (Panglima TNI). Ia merupakan Pahlawan Pembela Kemerdekaan yang tidak perduli pada keadaan dirinya sendiri demi mempertahankan Republik Indonesia yang dicintainya. Ia tercatat sebagai Panglima sekaligus Jenderal pertama dan termuda Republik ini.

Sudirman merupakan salah satu pejuang dan pemimpin teladan bangsa ini. Pribadinya teguh pada prinsip dan keyakinan, selalu mengedepankan kepentingan masyarakat banyak dan bangsa di atas kepentingan pribadinya. Ia selalu konsisten dan konsekuen dalam membela kepentingan tanah air, bangsa, dan negara. Hal ini boleh dilihat ketika Agresi Militer II Belanda. Ia yang dalam keadaan lemah karena sakit tetap bertekad ikut terjun bergerilya walaupun harus ditandu. Dalam keadaan sakit, ia memimpin dan memberi semangat pada prajuritnya untuk melakukan perlawanan terhadap Belanda. Itulah sebabnya kenapa ia disebutkan merupakan salah satu tokoh besar yang dilahirkan oleh revolusi negeri ini.

Sudirman yang dilahirkan di Bodas Karangjati, Purbalingga, 24 Januari 1916, ini memperoleh pendidikan formal dari Sekolah Taman Siswa, sebuah sekolah yang terkenal berjiwa nasional yang tinggi. Kemudian ia melanjut ke HIK (sekolah guru) Muhammadiyah, Solo tapi tidak sampai tamat. Sudirman muda yang terkenal disiplin dan giat di organisasi Pramuka Hizbul Wathan ini kemudian menjadi guru di sekolah HIS Muhammadiyah di Cilacap. Kedisiplinan, jiwa pendidik dan kepanduan itulah kemudian bekal pribadinya hingga bisa menjadi pemimpin tertinggi Angkatan Perang.

Sementara pendidikan militer diawalinya dengan mengikuti pendidikan tentara Pembela Tanah Air (Peta) di Bogor. Setelah selesai pendidikan, ia diangkat menjadi Komandan Batalyon di Kroya. Ketika itu, pria yang memiliki sikap tegas ini sering memprotes tindakan tentara Jepang yang berbuat sewenang-wenang dan bertindak kasar terhadap anak buahnya. Karena sikap tegasnya itu, suatu kali dirinya hampir saja dibunuh oleh tentara Jepang.

Setelah Indonesia merdeka, dalam suatu pertempuran dengan pasukan Jepang, ia berhasil merebut senjata pasukan Jepang di Banyumas. Itulah jasa pertamanya sebagai tentara pasca kemerdekaan Indonesia. Sesudah Tentara Keamanan Rakyat (TKR) terbentuk, ia kemudian diangkat menjadi Panglima Divisi V/Banyumas dengan pangkat Kolonel. Dan melalui Konferensi TKR tanggal 2 Nopember 1945, ia terpilih menjadi Panglima Besar TKR/Panglima Angkatan Perang Republik Indonesia. Selanjutnya pada tanggal 18 Desember 1945, pangkat Jenderal diberikan padanya lewat pelantikan Presiden. Jadi ia memperoleh pangkat Jenderal tidak melalui Akademi Militer atau pendidikan tinggi lainnya sebagaimana lazimnya, tapi karena prestasinya.

Ketika pasukan sekutu datang ke Indonesia dengan alasan untuk melucuti tentara Jepang, ternyata tentara Belanda ikut dibonceng. Karenanya, TKR akhirnya terlibat pertempuran dengan tentara sekutu. Demikianlah pada Desember 1945, pasukan TKR yang dipimpin oleh Sudirman terlibat pertempuran melawan tentara Inggris di Ambarawa. Dan pada tanggal 12 Desember tahun yang sama, dilancarkanlah serangan serentak terhadap semua kedudukan Inggris. Pertempuran yang berkobar selama lima hari itu akhirnya memaksa pasukan Inggris mengundurkan diri ke Semarang. 

Pada saat pasukan Belanda kembali melakukan agresinya atau yang lebih dikenal dengan Agresi Militer II Belanda, Ibukota Negara RI berada di Yogyakarta sebab Kota Jakarta sebelumnya sudah dikuasai. Jenderal Sudirman yang saat itu berada di Yogyakarta sedang sakit. Keadaannya sangat lemah akibat paru-parunya yang hanya tingggal satu yang berfungsi.

Dalam Agresi Militer II Belanda itu, Yogyakarta pun kemudian berhasil dikuasai Belanda. Bung Karno dan Bung Hatta serta beberapa anggota kabinet juga sudah ditawan. Melihat keadaan itu, walaupun Presiden Soekarno sebelumnya telah menganjurkannya untuk tetap tinggal dalam kota untuk melakukan perawatan. Namun anjuran itu tidak bisa dipenuhinya karena dorongan hatinya untuk melakukan perlawanan pada Belanda serta mengingat akan tanggungjawabnya sebagai pemimpin tentara.

Maka dengan ditandu, ia berangkat memimpin pasukan untuk melakukan perang gerilya. Kurang lebih selama tujuh bulan ia berpindah-pindah dari hutan yang satu ke hutan yang lain, dari gunung ke gunung dalam keadaan sakit dan lemah sekali sementara obat juga hampir-hampir tidak ada. Tapi kepada pasukannya ia selalu memberi semangat dan petunjuk seakan dia sendiri tidak merasakan penyakitnya. Namun akhirnya ia harus pulang dari medan gerilya, ia tidak bisa lagi memimpin Angkatan Perang secara langsung, tapi pemikirannya selalu dibutuhkan.

Sudirman yang pada masa pendudukan Jepang menjadi anggota Badan Pengurus Makanan Rakyat dan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Keresidenan Banyumas, ini pernah mendirikan koperasi untuk menolong rakyat dari bahaya kelaparan. Jenderal yang mempunyai jiwa sosial yang tinggi, ini akhirnya harus meninggal pada usia yang masih relatif muda, 34 tahun.

Pada tangal 29 Januari 1950, Panglima Besar ini meninggal dunia di Magelang dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Semaki, Yogyakarta. Ia dinobatkan sebagai Pahlawan Pembela Kemerdekaan.

Berikut Ini Data Lengkap Tengtang Jendral Besar Soedirman
 
  • Nama       : Jenderal Sudirman 
  • Lahir         : Bodas Karangjati, Purbalingga, 24 Januari 1916 
  • Meninggal: Magelang, 29 Januari 1950 
  • Agama     :Islam 
  • Pendidikan Fomal:
                                           - Sekolah Taman Siswa
                                           - HIK Muhammadiyah, Solo (tidak tamat) 
  • Pendidikan Tentara        : Pembela Tanah Air (Peta) di Bogor 
  • Pengalaman Pekerjaan : Guru di HIS Muhammadiyah di Cilacap 
  • Pengalaman Organisasi: Kepanduan Hizbul Wathan 
  • Jabatan di Militer  :
                                         - Panglima Besar TKR/TNI, dengan pangkat Jenderal
                                         - Panglima Divisi V/Banyumas, dengan pangkat Kolonel
                                         - Komandan Batalyon di Kroya
  • Tanda Penghormatan : Pahlawan Pembela Kemerdekaan 
  • Meniggal: Magelang, 29 Januari 1950 
  • Dimakamkan: Taman Makam Pahlawan Semaki, Yogyakarta

Molekul Kehidupan



Dasar kimia kehidupan sel adalah masing-masing penyusun sel yang tersusun atas molekul atau materi. Materi tersusun atas elemen atau atom. Elemen atau atom adalah unti dasar kimia yang tidak dapat dipecah dengan proses kimia. Atom tersusun atas subpartikel atom yang disebut neutron, proton, dan elektron. Neutron dan proton terdapat pada inti atom dan elektron terdapat pada kulit atom. Jumlah proton menunjukkan nomor atom. Atom yang sama memiliki sifat, init dan kulit, yang sama. Atom yang berbeda memiliki sifat dan jumlah subatom yang berbeda. Atom yang sama dapat memiliki jumlah neutron yang berbeda, dan mereka disebut isotop. Di alam 99% atom Carbon adalah dalam bentuk isotop. Isotop ini telah dimanfaatkan dalam memecahkan banyak masalah biologi dan lain-lain masalah dalam ilmu pengetahuan. Atom-atom sesama atau atom yang berbeda dapat saling berikatan. Ikatan antar atom membentuk molekul.Ikatan antar atom itu disebut ikatan kimiaIkatan kimia antara ion disebut ikatan ion, yaitu elektron dari suatu atom dapat diperoleh dari atau hilang ke atom lainnya. Banyak jenis ikatan kimia, ada ikatan hidrogen, ikatan antar atom hidrogen, ada ikatan kovalen, dan lain-lain ikatan kimiaIkatan hidrogen pada suatu molekul menentukan sifat polaritas molekul. Artinya apabila ada ikatan hidrogen pada suatu molekul berarti molekul itu bersifat polar. Tubuh kita tidak dapat membuat air tetapi dalam tubuh dapat berlangsung sejumlah reaksi kimia yang menghasilkan materi.Ikatan antar atom dan bahkan antar molekul menentukan stabilitas antar komponen yang saling berikatan itu dan kemudian menentukan stabilitas struktur dan menentukan fungsi molekul apabila itu adalah molekul yang menyusun kehidupan.
Molekul-molekul yang menyusun kehidupan dan karenanya disebut molekul biologi, yaitu molekul yang dapat dijumpai terdapat dalam suatu sel. Molekul-molekul tersebut adalah karbohidrat, protein, lemak, dan asam nukleat. Sel dapat membuat molekul-molekul. Hampir semua molekul yang dibuat sel (komponen dasar molekul biologi) terdiri atas sejumlah atom carbon yang saling berikatan dan berikatan dengan atom lain. Oleh karena itu, komponen yang mengandung atom carbon diketahui sebagai komponen organik. Jumlah atom carbon dalam suatu molekul biologi digunakan dasar pengelompokan molekul. Dengan kata lain keragaman molekul kehidupan didasarkan pada kenadungan atom carbon yang dimilikinya. Komponen organik memiliki kerangka atom carbon dan terikat pada kerangka tersebut adalah atom-atom yang membentuk suatu gugus fungsional, misalnya gugus alkohol, gugus amino, gugus aldehid, gugus keton, dll. Sel membuat molekul besar (makro molekul) dari molekul-molekul kecil dengan reaksi kimia.Molekul besar selain dibangun dengan reaksi kimia juga dihancurkan atau dipecah dengan reaksi kimia. Ada reaksi yang disebut sintesa dehidrasi yaitu sintesa molekul dengan cara menghilangkan molekul airnnya. Ada reaksi yang disebut hidrolisis, yaitu proses pemecahan molekul dengan air. Reaksi kimia terjadi pada sistem dalam organisme, baik intraseluler (dalam sel) atau ekstraseluler (di luar sel).
Sumber:www.biologipedia.blogspot.com